SELAMAT DATANG

anda berada di zona perempuan yang suka online.

Kamis, 18 Juni 2009

kemilau 2005

Copyright © 2003 Lampung Post. All rights reserved.
Senin, 19 September 2005
Kolastra Juarai Liga Teater

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Teater Kolastra SMAN 9 Bandar Lampung menjadi grup terbaik pada Liga Teater SLTA 2005 yang digelar di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Lampung, 12--18 September 2005.

Sementara terbaik kedua diraih Teater Pelopor SMA Perintis Bandar Lampung dan terbaik ketiga diraih Sanggar Handayani SMAN 7 Bandar Lampung. Sedangkan grup teater terfavorit diraih Teater Soedirman 41 asal SMAN 1 Bandar Lampung.

Selain itu, acara pengumuman yang digelar dalam acara penutupan yang digelar Minggu (18-9), juga diumumkan para pemain terbaik. Aktor terbaik diraih Syamsul Bachri dari Teater Soedirman 41 dan aktris terbaik diraih Noversi asal Sanggar Handayani.

Lalu pemeran pembantu pria Wahyu Emir Zayadi dari Teater Kolastra, dan pemeran pembantu wanita Nesti Hariyanti dari Teater Saraswati SMAN 1 Gadingrejo.

Dalam acara tersebut juga dipilih penata musik terbaik dan penata rias serta kostum terbaik yang keduanya diraih Teater Pelopor. Teater Asy'ariah asal MA Al-Asy'ariah Panjang meraih juara penata panggung (setting) terbaik.

Ucok Hutasuhut, salah seorang dewan juri mengakui permasalahan yang paling utama dari hampir keseluruhan peserta adalah penyutradaraan. "Hampir 90 persen peserta mengalami kelemahan pada permasalahan penyutradaraan ini."

Oleh karena itu, Ucok mengharapkan hal ini bisa menjadi perhatian pihak Taman Budaya Lampung. "Karena ternyata banyak sekolah yang sebenarnya ingin mengikuti ajang Liga ini, tapi terganjal tidak ada pelatih teaternya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi perhatian Taman Budaya," ujar Ucok yang juga Sekretaris Dewan Kesenian Lampung (DKL).

Sementara juri lainnya, Rifian A. Chefy mengatakan berdasarkan pengamatannya ada dua macam peserta yang mengikuti Liga Teater ini. "Pertama, grup yang memang berproses. Grup itu menjadi komunitas, keluarga, dan kebutuhan. Sementara yang kedua, grup yang hanya ada karena ajang liga ini."

Chefy juga menilai masih banyak pemain yang terjebak dengan dialog saja. "Ketika mereka tidak berdialog, mereka sama sekali tidak melakukan apa-apa. Baru saat melakukan dialog, mereka berdiri atau berjalan. Padahal seharusnya mereka bisa berperan sesuai karakternya."

Dia juga mengatakan belum ada kerelaan peserta dalam berperan. "Jadi mereka belum bisa melepaskan diri memainkan peran yang dibawakannya. "TYO/S-2

Rabu, 17 Juni 2009

Assalamu'alaikum Wr. Wb,
Ulasan yang sangat menarik sekali dari Sdr. Hendra.
Saya jadi teringat dengan seorang teman yang sangat
berpengalaman dan bercita-cita kalau pensiun akan
membuka pendidikan calon-calon Operator Perminyakan di
Padang, InsyaAllah tgl 15 Agustus ini beliau akan MPP,
namanya Syarifuddin ZA, sekarang masih bekerja di PT.
Arun NGL. Co - Dinda Dedi Noversi tentu bisa membantu
menghubungi beliau untuk memastikan apakah cita-cita
beliau tsb masih seperti dulu, dan tentunya jika
komunitas urang awak memang berniat memanfaatkan
tenaga dan jasa beliau tersebut, apalagi bila dibantu
oleh saudara-saudara kita yang lain seperti yang dari
Ferilizer dsb-nya

Wassalam,
JZ.


AKSI KURUSETRA LAGI...

Kamis, 26 Februari 2009
BANDAR LAMPUNG
Teater: Kurusetra Pentaskan Lakon 'Suara-Suara di Balik Jendela'

BANDAR LAMPUNG--Beberapa anak muda bergerak perlahan dari satu tempat ke tempat lain. Anak-anak muda tadi berpakaian rapi. Ada yang mengenakan setelan jas dan memakai baju sekolah. Kemudian, mereka bergerak cepat, bahkan berlari mengikuti iringan musik keras. Gerakan mereka berulang-ulang. Menggambarkan rutinitas sehari-hari.

Dua orang kekasih tampak bercengkerama riang. Mereka berdua saling menggoda. Iringan lagu India Kuch-Kuch Hotahai makin menambah nuansa mesra. Setelah puas bercanda, mereka terdiam untuk beberapa saat. Adegan tersebut merupakan prolog dari pentas teater bertajuk Suara-Suara di Balik Jendela. Pentas tersebut disajikan Teater Kurusetra Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Unila, Senin (23-2). Pentas berdurasi 45 menit tersebut merupakan besutan sutradara Iskandar H.B.

Menurut Iskandar, pesan yang disampaikan dalam lakon Suara-Suara di Balik Jendela adalah kaum muda yang terlalu tertutup dan terkungkung dengan dunia sendiri. Lakon itu menggambarkan para pemuda yang belum mau menerima kemajuan teknologi. "Mereka tidak berani menjamah realita yang ada," kata Iskandar.

Lakon tersebut merupakan karya tiga sastrawan muda Lampung, yakni Fitri Yani, Agit Yogi, dan Didi Arsandi. Lakon itu deperankan oleh para penulis naskah dan beberapa aktor lain, Romadhona Edi Saputra, Erdalia, Noversi Mutiarani, dan Tiara.

Iskandar mengatakan kesulitan dalam mementaskan Suara-Suara di Balik Jendela adalah karakter masing-masing pemain belum keluar secara maksimal. Para pemain belum ekstrem mengeksplorasi perannya.

Penampilan Teater Kurusetra tersebut disaksikan puluhan mahasiswa, dosen, dan aktivis teater Lampung. Beberapa seniman dan sastrawan, seperti Iswadi Pratama, Ari Pahala Hutabarat, Edy Samudra, dan Muhammad Yunus turut hadir dalam acara tersebut. Usai pertunjukan, dilangsungkan diskusi atas lakon tersebut.

Iswadi mengatakan lakon Suara-Suara di Balik Jendela belum menjadi sebuah peristiwa, masih menjadi permainan kata-kata. Para penonton belum sempat merasakan peristiwa yang disajikan dalam setiap adegan, kemudian sudah berganti ke adegan lain. n */K-2 * padli


Copyright © 2004 Lampung Post. All rights reserved.
In associated with Media Indonesia Online.
Comments and suggestions please email webmaster@mediaindonesia.co.id
Berita Lainnya

Kurir Ganja Dituntut 20 Tahun

KEPEGAWAIAN: 319 CPNSD Terima SK

DUGAAN KORUPSI: 2 Mantan Kadis Jadi Saksi

SOSIALISASI: Tidak Ada Penyetaraan Eselon

SERTIJAB: Saya Ingin Didik Polisi Lebih Baik

GANGGUAN KAMTIBMAS: Kapolda: Optimalkan Kegiatan Operasi

Bukit Kunyit Bagian dari Tahura WAR

Infrastruktur: Warga Kedaung Minta Perbaikan Jalan

Kesejahteraan: Raskin Mulai Disalurkan

AKSI KURUSETRA LAGI...

Kamis, 26 Februari 2009
BANDAR LAMPUNG
Teater: Kurusetra Pentaskan Lakon 'Suara-Suara di Balik Jendela'

BANDAR LAMPUNG--Beberapa anak muda bergerak perlahan dari satu tempat ke tempat lain. Anak-anak muda tadi berpakaian rapi. Ada yang mengenakan setelan jas dan memakai baju sekolah. Kemudian, mereka bergerak cepat, bahkan berlari mengikuti iringan musik keras. Gerakan mereka berulang-ulang. Menggambarkan rutinitas sehari-hari.

Dua orang kekasih tampak bercengkerama riang. Mereka berdua saling menggoda. Iringan lagu India Kuch-Kuch Hotahai makin menambah nuansa mesra. Setelah puas bercanda, mereka terdiam untuk beberapa saat. Adegan tersebut merupakan prolog dari pentas teater bertajuk Suara-Suara di Balik Jendela. Pentas tersebut disajikan Teater Kurusetra Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa Unila, Senin (23-2). Pentas berdurasi 45 menit tersebut merupakan besutan sutradara Iskandar H.B.

Menurut Iskandar, pesan yang disampaikan dalam lakon Suara-Suara di Balik Jendela adalah kaum muda yang terlalu tertutup dan terkungkung dengan dunia sendiri. Lakon itu menggambarkan para pemuda yang belum mau menerima kemajuan teknologi. "Mereka tidak berani menjamah realita yang ada," kata Iskandar.

Lakon tersebut merupakan karya tiga sastrawan muda Lampung, yakni Fitri Yani, Agit Yogi, dan Didi Arsandi. Lakon itu deperankan oleh para penulis naskah dan beberapa aktor lain, Romadhona Edi Saputra, Erdalia, Noversi Mutiarani, dan Tiara.

Iskandar mengatakan kesulitan dalam mementaskan Suara-Suara di Balik Jendela adalah karakter masing-masing pemain belum keluar secara maksimal. Para pemain belum ekstrem mengeksplorasi perannya.

Penampilan Teater Kurusetra tersebut disaksikan puluhan mahasiswa, dosen, dan aktivis teater Lampung. Beberapa seniman dan sastrawan, seperti Iswadi Pratama, Ari Pahala Hutabarat, Edy Samudra, dan Muhammad Yunus turut hadir dalam acara tersebut. Usai pertunjukan, dilangsungkan diskusi atas lakon tersebut.

Iswadi mengatakan lakon Suara-Suara di Balik Jendela belum menjadi sebuah peristiwa, masih menjadi permainan kata-kata. Para penonton belum sempat merasakan peristiwa yang disajikan dalam setiap adegan, kemudian sudah berganti ke adegan lain. n */K-2 * padli


Copyright © 2004 Lampung Post. All rights reserved.
In associated with Media Indonesia Online.
Comments and suggestions please email webmaster@mediaindonesia.co.id
Berita Lainnya

Kurir Ganja Dituntut 20 Tahun

KEPEGAWAIAN: 319 CPNSD Terima SK

DUGAAN KORUPSI: 2 Mantan Kadis Jadi Saksi

SOSIALISASI: Tidak Ada Penyetaraan Eselon

SERTIJAB: Saya Ingin Didik Polisi Lebih Baik

GANGGUAN KAMTIBMAS: Kapolda: Optimalkan Kegiatan Operasi

Bukit Kunyit Bagian dari Tahura WAR

Infrastruktur: Warga Kedaung Minta Perbaikan Jalan

Kesejahteraan: Raskin Mulai Disalurkan

Selasa, 16 Juni 2009

~ List of Violin makers of Europe ~

About The Site

This site is dedicated to all violin and string-instrument enthusiasts the world over. Whether you are a player, teacher, maker, collector, or dealer, ViolinMan.com is at your service. We would like to share our limited knowledge of the violin family with you, and we also welcome any constructive suggestions you may have to make this site the definitive Internet source for all things pertaining to the violin

top

NADERMAN (NADERMANN), JEAN-HENRI, Paris, 1772, d. about 1800.
NADOTTI, GIUSEPPE, Piacenza, 1757 to 1789.
NAMY, JEAN-THEODORE, Paris, 1772, d. 1808.
NAYLOR, ISAAC, Headingly, b. Leeds, 1778 to 1792.
NELLA, RAFFAELE, Brescia, 1659 to 1672.
NEUNER, MATHIAS II, Mittenwald, 1795 to 1830.
NEZOT, ----, Paris, 1730 to 1760.
NICOLAS, DIDIER L'AINE, Mirecourt, b. Mirecourt 1757, d. 1833.
NICOLAS, FRANCOIS-FOURRIER, Paris, b. Mirecourt, 1758, d. 1816.
NICOLAS, JOSEPH, Mirecourt, b. 1796, d. Mirecourt 1864.
NIGGELL, SYMPERT, Fussen, b. Schwangau, 1710, d. 1785.
NORBORN (NORDBORN), JOHN, London, 1723.
NORMAN, BARAK, London, b. about 1678.
NORRIS, JOHN, London, b. about 1739, d. 1818.
NOVELLO, MARCO ANTONIO, Venice, 1780 to 1795.
NOVELLO, PIETRO VALENTINO, Venice, 1790 to 1800.
NOVERCI (NOVERSI), COSIMO, Florence, 1662.
ORBO, MARCO I, Naples, 1712 to 1727.
OBOARDI, GIUSEPPE MORELLO, Naples, 1738.
OHBERG, JOHAN I, Stockholm, b. about 1723, d. 1779.
ORTEGA, ASENSIO, Madrid, 1799 to 1840.
ORTEGA, SILVERIO, Madrid, 1785 to 1798.
OSTLER, ANDREAS, Breslau, 1730 to 1770.
OTT, JOHANNES, Fussen, 1727.
OTTO, CARL CHRISTIAN, Halle, b. Weimar, 1792, d. 1853.
OTTO, CARL GUSTAV, Markneukirchen, b. 1857.
OTTO, C.W.F., Stockholm, b. Jena, 1808, d. 1884.
OTTO, HEINRICH WILHELM, Amsterdam, Berlin, b 1796, d. 1858.
OTTO, HERMANN, St. Petersburg, 1884.
OTTO, JAKOB AUGUST, Weimar, Jena, b. Gotha, 1760, d. 1829.
OTTO, LOUIS, Dusseldorf, b. Ludwigslut, 1844, d. 1920.
OTTO, LUDWIG, Erfurt, Koln, St. Petersburg, b. Jena, 1821, d. St. Petersburg
1887.
QUINOT, JACQUES, Paris, 1670 to 1680.